Roda Hidup Pasti Berputar
Apa jadinya jika ada seorang insinyur yang kaya raya tiba tiba pada
keesokan harinya menjadi tukang cukur? Atau apa jadinya jika seorang direktur
berubah menjadi tukang bubur? Inilah hidup, semua tidak ada yang pasti.
Kita pasti pernah melihat sebuah fenomena disekitar kita, dimana ada
seorang pengusaha yang terpaksa gulung tikar karena terlibat masalah persaingan
ekonomi, atau karyawan yang bekerja disebuah perusahaan besar terpaksa berhenti
karena masalah internal atau eksternal di perusahaan tempatnya bekerja.
Untuk kalian yang dulu pernah merasakan eranya Nokia, pasti menyadari kalau Nokia
tak seterkenal yang dulu, atau mungkin HTC yang dulu sempat tenar dengan desain yang mewah dan elegan tapi sekarang
terancam keberadaannya dengan munculnya perusahaan perusahaan baru. bukan
maksud saya menjelekkan atau mungkin memberi kesan negatif pada perusahaan
tersebut, hanya saja kita bisa belajar dari ke 2 perusahaan tersebut. Jika ada yang tersinggung, saya minta maaf. Sekali lagi, saya tidak sedikitpun bermaksud menjelekkan kedua perusahaan tersebut.
Hidup tak selamanya di atas, pasti ada suatu masa dimana kita akan
berada di bawah, ‘bawah’ yang saya maksud bukannya bangkrut, jatuh miskin atau
yang lain, itu juga bisa kita anggap ‘bawah’, hanya saja yang saya maksud ‘bawah’
adalah hancurnya harga diri yang merasa bahwa dirinya sudah ada di ‘puncak’.
Contohnya seperti ini, ada seorang pengusaha kaya yang sedang berjalan
di area pembangunan pabrik kenalannya, tanpa sengaja ia ditabrak salah satu
pekerja di sana yang sedang membawa semen, dan si pengusaha pun memaki si
pekerja tadi dengan mengatakan kalau dia itu hanya buruh bangunan. Nah beberapa
hari kemudian, secara tiba tiba perusahaan yang ia jalankan terkena masalah dan
terpaksa bangkrut dalam waktu beberapa hari, karena sebelumnya ia merasa
dirinya sudah ada di ‘atas’ disinilah ia akan merasakan kehidupan yang baru. Untuk
menghidupi keluarga tentunya si pengusaha tadi harus bekerja, dan satu satunya
pekerjaan yang bisa ia lakoni hanyalah pekerja bangunan, saat itu ia merasa
sangat sangat malu, karena bertemu dengan pekerja bangunan yang dulu pernah
dimaki makinya. Inilah yang saya maksud dengan “Hancurnya harga diri.”
Terkadang karena merasa sudah berada di ‘atas’ kita menganggap hal hal
remeh yang ada di ‘bawah’, kita seolah olah merasa sudah bisa melakukan apa
saja dan bisa mendapatkan apa saja, padahal sejatinya semua yang kita miliki
hanyalah sementara, saya yakin semua agama mengajarkan hal yang sama, jika apa
yang kita miliki berasal dari Tuhan, maka Tuhan juga berhak mengambilnya
kembali.
Manfaatkanlah waktumu selagi kau masih bisa belajar, berdoa dan
bersyukur. Selalu tancapkan dalam hatimu bahwa kau hanya manusia biasa, entah
apapun pangkatmu, sehebat apapun dirimu dan berapa banyak harta yang kau punya,
fakta tetaplah fakta
"Kau Hanya Manusia Biasa"
Post a Comment