Tanggung Jawab & Komitmen Dalam Suatu Hubungan



Menjalin suatu hubungan dengan seseorang bukanlah sesuatu yang sulit, begitu juga tanggung jawab, hal paling sulit dalam menjalani suatu hubungan adalah komitmen terhadap hubungan tersebut.
Banyak sekali contoh di sekitar kita, entah yang masih di bangku sekolah atau dunia kerja, ada beberapa orang yang dengan mudahnya bergonta-ganti pasangan. Atau bahkan yang paling parah adalah mereka yang sudah menikah tapi kemudian bercerai selang beberapa tahun mereka menikah, atau bahkan malah hanya beberapa bulan.

Banyak sekali alasan terputusnya suatu hubungan, salah satunya adalah kurangnya komitmen. Hanya menginginkan kesenangan pribadi, memiliki khayalan yang sangat tinggi tapi tidak sesuai ekspektasi.

Setiap orang pasti mempunyai khayalan tentang hubungan mereka di kemudian hari, tapi anehnya mereka tidak memikirkan sisi lain dari khayalan mereka, dan mereka tidak siap akan hal itu. Apa menurutmu bunga akan terus mekar dengan indahnya?

Akan ada fase dimana suatu hubungan itu akan menjadi jenuh dan membosankan, lalu apa? Menyalahkan pasanganmu? 

Mengeluarkan semua keburukan pasanganmu? Meninggalkannya hanya karena alasan sepele seperti itu?

Baiklah, untuk kalian yang mungkin masih pacaran, hal tersebut mungkin tidak terlalu berpengaruh dalam hubungan kalian dan orang di sekitar kalian. Tapi bagaimana jika kalian sudah menikah?
Bagaimana nasib anak kalian nantinya? Keakraban keluarga kalian? Pernahkah terpikirkan pertanyaan seperti itu? Atau malah, “Ah! Nanti si kecil biar aku saja yang urus, toh aku sendirian juga bisa.”

Sayangnya tidak semudah itu. Jika perceraian sudah terjadi, anaklah yang akan menjadi korban utama, bukan soal finansial tapi soal psikologi anak tersebut. Seperti apa pola pikir anak tersebut jika melihat orang tuanya berpisah.

Tanggung jawab harus, tapi komitmen juga harus. Hanya bertanggung jawab saja tanpa memiliki komitmen ibarat hanya berjalan dengan 1 kaki saja. pincang, lalu jatuh.

Pasti banyak yang mengeluhkan perubahan sikap, penampilan dsb dari pasangan mereka setelah menjalin hubungan dengan waktu yang lama. Mungkin masing-masing dari mereka masih memegang tanggung jawab dan perannya, layaknya suatu pasangan. Tapi apa mereka masih memiliki komitmen dengan pasangan mereka itulah yang menjadi masalahnya. Ya, masalah utama terputusnya suatu hubungan.

Merasa bosan, merasa sudah tidak asyik lagi, merasa sudah tidak romantis lagi dst.

Percayalah, jika diri sendiri sudah memiliki komitmen terhadap suatu hubungan, hal di atas pasti bisa diatasi. Jalankan peran sebaik mungkin, kita berada di panggung yang sama.

Dan percayalah tidak semua penampilan panggung akan berjalan lancar, maka disitulah harus ada improvisasi, hanya mengikuti alur yang ada dan ego pribadi hanya akan menghancurkan seisi panggung.

Memang menyenangkan jika melihat di sosial media tentang terjalinnya suatu hubungan secara resmi, lalu menganggap diri sendiri di posisi tersebut.

Tapi ingatlah! Berpikirlah ke depan, bahwa suatu hari nanti tidak hanya 1 orang yang akan meminta tanggung jawab dan komitmen darimu, mungkin bisa bertambah 1 lagi atau bakhkan lebih. Dan dalam hal ini kalian harus siap menghancurkan ego dan khayalan yang kalian bangun sendiri.

You may like these posts

Post a Comment